on line

Jumat, 27 April 2012

DIANTARA DUA LUBANG

Semua orang memiliki lidah, namun tak semua menyadari akan bahaya lidah,caci-maki, kutukan/laknat, ghibah, perkataan jorok, kebohongan dan perkara jelek lain yang bisa disebabkan sang lidah.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpesan, “Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga istiqamah lisannya” (HR.Ahmad) Juga, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang perbuatan yang menyebabkan masuk surga, beliau SAW menjawab : “Bertaqwa kepada Allah dan akhlaq mulia”. Dan ketika ditanya tentang penyebab masuk neraka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab : “dua lubang, yaitu mulut dan kemaluan” (HR. At-Tirmidzi) Sungguh saya menyadari alangkah indah dan mulianya rambu-rambu Al-Islam, sedari awal ketemu saudara atau saudari kita saja, kita dianjurkan untuk saling melemparkan ucapan do’a nan indah, “Assalamu’alaykum….”, yang dengan kalimat itu, tak hanya menyebabkan senyum merekah, hati pun terasa sejuk tentram. sungguh indahnya ukhuwah islamiyah,subhanalloh. Aku sering membaca banyak buku ,di antara yang sangat istimewa dan akan selalu kuingat, insya Allah. Satu hal yang harus dilakukan ketika marah atau jengkel atau kesal, yaitu diam. Entah kesal terhadap atasan, partner kerja, dll, tidak boleh menulis email, mengirim sms, menelepon, atau menemui orang itu secara langsung selagi emosi. Email atau sms yang sudah terkirim akan berdampak fatal, kata-kata yang telah dikeluarkan, tak dapat dicabut kembali, imbasnya bisa rentetan peristiwa panjang bahkan berimbas ke berbagai hal. Setelah cooling-down, barulah menganalisa permasalahan yang terjadi, di saat itu kita bisa mencari solusi dengan pikiran tenang. Imam As-Syafi'i [Rahimullah] pernah mengingatkan bahwa“Jangan biarkan lidahmu menghina(mempermalukan) saudaramu karena dengan hal itu justru telah mempermalukan dirimu sendiri…”, kita sering lupa, tutur lidah sudah terlanjur mencela orang di hadapan kita, padahal seringnya sosok tersebut adalah sahabat, saudara,suami/istri, atau bahkan orang tua yang kita cintai, kita lupa bahwa Allah ta’ala membenci kesombongan yang diluncurkan si lidah tajam. Kita lupa bahwa ucapan yang baik-baik pun dapat menjadi pemberat amal kebajikan di hari perhitungan kelak. Janganlah kami menjadi orang yang merugi ya Allah… Ampuni kami yaa Allah, Mohon limpahkan kekuatan bagi diri ini agar dapat menjaga segala amanah-Mu, termasuk menjaga untaian kata yang akan dilantunkan oleh lidah ini, aamiin. Wallohu’alam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar