on line

Jumat, 16 Maret 2012

RUMAH TANGGA BER BINGKAI IMAN

”Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, ” (QS Ar-Ruum:30). Betapa indah Islam membingkai hubungan antara hamba Allah yang berbeda jenis lewat pernikahan. Pernikahan merupakan salah satu ketentuan Allah yang berlaku atas semua makhluk, baik manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Meski demikian, manusia tidak seperti makhluk lainnya yang dibiarkan hidup bebas mengikuti hawa nafsunya tanpa adanya aturan. Untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan tersebut, Allah menciptakan hukum yang sesuai dengan martabat dan fitrah manusia, yaitu pernikahan. Pemandangan berbeda tampak ketika saya sering melintas di sepanjang jalan yang banyak di temui. Banyak di antara para anak muda yang berboncengan dengan temannya yang berbeda jenis padahal belum muhrimnya. Selain itu, kadang mereka tak malu-malu untuk berduaan di depan umum. Astaghfirullah. Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, kecuali setan menjadi yang ketiganya, ” (HR At Tirmidzi). Pada hadits lainnya disebutkan: ”Janganlah seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali dengan muhrimnya, ” (HR Bukhari). Hal tersebut mungkin tak hanya dijumpai di kota kami, tapi juga daerah-daerah lain. Seiring kemajuan teknologi yang pesat, pergaulan bebas tak terkendali karena pengaruh dari banyak aspek. Mulai tontonan televisi, kurangnya pendidikan dan pemahaman tentang agama, hingga pengaruh budaya Barat yang kurang baik. Pacaran seolah telah menjadi budaya yang legal di kalangan muda. Padahal, perbuatan dari gaya berpacaran sama sekali tak membawa manfaat, malah menjurus pada perbuatan zina. Nikmat sesaat namun dimurkai Allah justru lebih dipahami sebagai anugerah. Naudzubillah. *** Alhamdulillah, indahnya Islam dapat kami rasakan dalam mahligai ber rumah tangga. Rumah tangga yang terbangun dari fondasi Islam tentu akan membawa ketenteraman bagi sebuah keluarga. Segala sesuatu akan diputuskan secara bersama. Seorang suami akan menjadi imam bagi isterinya. Tentunya, setiap masalah yang dihadapi dapat diselesaikan bersama secara musyawarah oleh suami-isteri. Islam telah mengaturnya dengan baik dan indah. Karena Islamlah, kami menikah. Jika mahligai pernikahan terbingkai oleh iman, jiwa merunduk berucap syukur atas keberkahan yang agung. Semoga Allah melimpahkan karunia dan nikmat-Nya yang tiada tara bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar