on line

Senin, 27 Februari 2012

DALAM ANTRIAN KEMATIAN

Innalillahi wainna ilaihi roji’un. Belakangan, berita kecelakaan di jalan raya kerap menghiasi tayangan di televisi, juga menjadi sorotan berbagai media massa lainnya. Selain berita-berita tersebut, sebenarnya mungkin masih banyak kecelakaan lain yang tak terekspose media. Dibalik musibah selalu ada hikmah. Begitupun kecelakaan di jalan raya yang belakangan ini sering terjadi juga memberi kita sebuah pelajaran, menggugah kesadaran bahwa maut bisa datang kapan saja, di mana saja, dengan cara yang tidak terduga, termasuk kecelakaan di jalan raya. Inilah ketetapan, kepastian yang Allah rahasiakan. Dan disadari atau tidak, kita pun sebenarnya berada dalam antrian. Entah di urutan keberapa, entah setelah siapa, yang pasti suatu saat nanti akan tiba giliran kita juga. Jangan karena masih muda, sehat, kaya dan sedang berjaya lalu merasa antrian kita masih jauh. Masih banyak mereka yang sudah tua, atau masih muda tapi sakit-sakitan, antri di depan kita. Jangan pernah beranggapan demikian. Banyak fakta menunjukan, seorang yang sudah lanjut usia, terisak pelan menghadiri pemakaman cucunya yang masih belia. Juga mereka yang beberapa hari sebelumnya masih terbaring di rumah sakit, turut menjadi saksi pemakaman orang yang kemarin membezuknya. Jangan katakan ini menyeramkan, karena memang kenyataan. Kita dalam antrian. Jangan pula bilang takut, karena rasa takut tak akan membatalkan maut. Siap atau tidak, bila sampai waktunya, maut tetap akan datang menjemput. Usia bukan jaminan, harta, jabatan dan kesehatan bukan andalan. Kesemuanya bukan penentu urutan kita dalam antrian. Tapi selama dalam antrian, semua bisa kita gunakan untuk mengumpulkan perbekalan yang kita butuhkan di kehidupan abadi kelak. Karena kita tidak tahu di mana sebenarnya posisi kita dalam antrian, maka perbekalan amal kebaikan harus benar-benar dipersiapkan. Jangan salah membawa bekal, jangan pula sampai tertinggal. Apa yang akan kita dapatkan kelak adalah sesuai dengan apa yang kita upayakan sekarang. Mari sama-sama memastikan bahwa selama antri tidak sekalipun kita keluar dari jalur yang ditetapkan. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar