on line

Minggu, 02 September 2012

BAHAN RENUNGAN

RAMADHAN tahun ini baru saja berlalu. Hari-hari di bulan Syawal sedang kita lalui. Sungguh beruntung orang-orang mukmin yang hari-harinya bersama Ramadhan. Ia merasakan dekapan Ramadhan dalam malam-malam yang penuh kesyahduan. Larut dalam untaian tilawah Alquran, berdzikir dalam khusyuknya salat malam. Kegersangan spritual ia isi dengan sungguh dalam beribadah sebagai tanda keinsafan. Ada sebuah kesadaran yang mencuat dari lubuk hati yang dalam, bahwa tidak ada jaminan untuk bersua dengan Ramadhan tahun depan. Jujur saja. Banyak perubahan yang dirasakan oleh kita selama bulan Ramadhan. Tiba-tiba secara pribadi tingkat kesolehan kita meningkat. Berbagai bentuk ibadah, seperti shalat malam (tarawih), tilawah Al-Quran, sedekah, dan mendatangi masjid atau mushalla begitu mudah untuk dilakukan. Ucapan dan tutur kata dijaga. Sikap malu untuk berbuat maksiat begitu terasa. Namun, pertanyaan menyeruak kepermukaan. Apakah ini tanda keinsafan kita atau malah menegaskan sikap kita yang aji mumpung? Di mana segala sesuatu diukur dari aji mumpung dan memanfaatkan apa yang sedang ada di depan mata. Bagi pedagang, Ramadhan adalah lembaran uang dari kepentingan bisnis dan ekonomi. Bagi pejabat, Ramadhan adalah ajang publikasi diri dan tebar pesona dengan balutan aneka bantuan untuk yang miskin. Bagi yang miskin, Ramadhan menggiatkan diri untuk meminta-minta belas kasihan kepada sang pemberi. Dan, Ramadhan hanya dijadikan singgah pertobatan yang menutup segala kemunafikan diri. Masihkah Ramadhan dengan nilai-nilai keutamaannya bersama kita? Pertanyaan ini sederhana, namun butuh tanggung jawab besar. Untuk itu, mari kita renungi apa apa yang sudah kita lakukan selepas Romadhon kita lihat di sekeliling kita Musholla sudah mulai di tinggalkan,Masjid terdekatpun berada dalam penantian imam dan jama’ah Mari kita renungkan dan telaah diri,sudahkah Romadhon tetap menginspirasi kita dalam ibadah se hari-hari. Semoga kita masih di beri kesempatan menikmati Romadhon selanjutnya,Amiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar