on line

Minggu, 31 Maret 2013

REJEKI KITA

Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat. Kondisi dunia modern yang sarat persaingan menuntut mereka untuk lebih berjibaku dalam mencari nafkah. Betapa banyak setiap pagi hari di belahan bumi manapun didapati wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang memancarkan rona khawatir dalam mengais rezeki. Seolah mereka tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya ….Yang Mampu menjamin rezeki setiap hambaNya…….. Dialah Allah, Ar Razzaq Sang Pemberi Rezeki. Hal yang sering luput dari diri manusia zaman modern ini adalah keimanan dan keyakinan bahwa Allah Swt telah menjamin rezeki setiap hambaNya. Karena keyakinan ini semakin memudar, maka setiap individu bergulat dan berkutat dalam kehidupan dunia demi memenuhi kebutuhan hidup belaka. Dalam kutipan pernyataan Al Qusyairi yang mengatakan,… ““Seseorang yang mengetahui bahwa Allah itu adalah Sang Pemberi Rezeki, berarti ia telah menyandarkan tujuan kepadaNya dan mendekatkan diri dengan terus bertawakal kepadaNya.” Pernyataan Al Qusyairi ini penting untuk diyakini bahwa memang kunci mendapatkan rezeki adalah dengan mendatangi Sang Pemilik rezeki yaitu Ar Razzaq! Sebab dengan mendatanginya maka segala kebutuhan akan terpenuhi. Apakah kita belum pernah mendengar hadits yang amat masyhur ini: Hai manusia, jika dari generasi pertama sampai terakhir, baik jin dan manusia berkumpul dalam satu tempat untuk meminta kepadaKu, lalu masing-masing orang meminta untuk dipenuhi kebutuhannya, niscaya hal tersebut tidak mengurangi sedikit pun dari kekuasaanKu, kecuali hanya seperti jarum yang dicelupkan di laut. HR. Muslim Ini semua bukanlah demi meremehkan sebuah ikhtiar mencari nafkah atau bekerja…. Tetap saja bekerja adalah sebuah prasyarat mulia untuk mendapatkan nafkah, dan para nabi yang terhormatpun tetap melakukannya. Namun tekanan yang terpenting dalam mencari rezeki dan nafkah adalah ketaatan kepada Allah Sang Pemberi rezeki. Dalam kitab Shahih Al Jami’ disebutkan sebuah hadits dari Rasulullah Saw yang berbunyi, “Sesungguhnya malaikat Jibril menghembuskan ke dalam hatiku bahwasanya jiwa hanya akan mati sampai tiba masanya dan memperoleh rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah, carilah nafkah yang baik, jangan bermalas-malasan dalam mencari rezeki, terlebih mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan apa yang dicarinya kecuali dengan taat kepadaNya.” Sebab itu usahlah panik dalam mencari karunia Allah Swt berupa rezeki. Yakinilah bahwa rezeki itu datang, bahkan kedatangannya menghampiri diri kita begitu cepat. “Sesungguhnya rezeki itu akan mecari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” HR. Thabrani Semoga Allah memberkahi rezeki & hidup kita bersama. Amien!

Baca selanjutnya ..

Rabu, 13 Maret 2013

KARENA DIRIMU

Aku bahagia dapat mencintaimu. Aku gembira bersanding denganmu dan dekat sekali disisimu. Karena dari hidup denganmu itulah aku mengenal kehidupan, berpikir dan berikhtiar. Darimulah aku mengenal kelemah lembutan Darimu aku mengenal keindahan. Denganmu aku terus merasa bahagia. Untukmu aku terus berusaha memperbaiki diri. Olehmu aku menyadari sebuah anugerah dan mengingatkan selalu kepada Tuhan, Dan karena dirimu pula aku bisa selalu menatap dunia dengan sikap optimis. Bahkan hanya dari dirimulah aku jauh lebih mengenal kesedihan, kerinduan, kecemburuan, kekalutan, kecemasan, tantangan, Untuk kemudian mengubahnya ke dalam cawan kenikmatan

Baca selanjutnya ..

Rabu, 06 Maret 2013

PIKIRAN POSITIF

Dalam kehidupan di manapun, di segala tempat, di kantor, di lingkungan masyarakat, di jaringan social, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya, akan ditemukan berbagai macam watak manusia, yang satu sama lainnya akan berbeda. Inilah perlunya menata kehidupan dalam berinteraksi dengan sesama , karena memang ada manusia yang sangat peka alias mudah tersinggung, ada juga manusia yang biasa saja, menerima segala yang ada, alias adem ayem saja. Dalam menghadapi menusia yang beraneka ragam tadi , kata orang bijak “pandai-pandailah meniti buih” atau ibarat main layangan, kapan di tarik dan kapan di ulur, ya disesuaikan ke mana arah angin bergerak. Tak mudah emosi dan tak mudah kagetan, itu kunci utama atau tidak mudah tersinggung, apapun yang orang lain katakan. Karena teman yang baik, hanya melihat kebaikanmu, walaupun kesalahanmu banyak sekali. Musuh yang jahat, itu ada di sekitarmu juga, hanya melihat kesalahanmu, walaupun kabaikanmu banyak sekali. Di mata orang yang dengki, yang berpikir negatif, tak ada kebaikanmu, semuanya salah, buruk dan kotor.. Hadapi manusia dengan cinta dan kebijaksanaan, maka akan kita temukan begitu banyak manusia yang baik, benar dan menyenangkan. Namun, bila kita hadapi manusia dengan kedengki dan kebencian, maka dihadapan kita tak ada manusia yang baik, yang benar dan yang menyenangkan, yang terlihat dimata hanya kedengkian dan kebencian. Jangan biarkan kehidupan kita yang pendek ini diisi dengan penuh dengki, kebencian, iri hati, kecewa, mengeluh, putus asa dan berbagai macam penyakit hati yang lainnya. Jadilah manusia yang baik dan bermanfaat bagi sesamamu, lakukanlah kebaikan, sekecil apapun yang kamu bisa. Jadilah kamu teman yang baik, jika tak bisa, jangan kau sakiti mereka !

Baca selanjutnya ..