on line

Senin, 25 Februari 2013

SEHAT ALA ROSSUL

Dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, rupanya tanpa kita sadari, tak boleh sembarangan. Inilah faktor penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya. Agar tips sehat ala nabi Muhammad ini bermanfaat untuk semua. Tahu nggak? Ini adalah Diet Rasullulah SAW kita juga. Seorang Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.Inidetailmya : *Jangan makan DAGING bersama SUSU *Jangan makan DAGING bersama IKAN *Jangan makan IKAN bersama SUSU *Jangan makan AYAM bersama SUSU *Jangan makan IKAN bersama TELUR *Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD *Jangan minum SUSU bersama CUKA *Jangan makan BUAH bersama SUSU Aturan dan Cara Makan : 1. JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI, SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI. 2. TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI. Dengan syarat agar kita bisa bangun untuk sholat malam. 3. JANGAN SESEKALI TINGGALKAN MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGALKAN MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA. Memang sulit mengamalkannya, tapi kalau tak percaya cobalah ! Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek atau tidak dalam waktu singkat. Cara makan ini Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti. Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita. - Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB - Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan 2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jum’at beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim) 3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN Sabda Rasul : “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan) “(Muttafaq Alaih) Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. 4. GEMAR BERJALAN KAKI Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir,pori- pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung 5. TIDAK PEMARAH Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah”diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah : - Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring - Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon - Segeralah berwudhu - Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati 6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT 7. TAK PERNAH IRI HATI Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat. ::Ya Allah,bersihkanlah hatiku dari sifat sifat mazmumah ( Tercela ) dan hiasilah diriku dengan sifat sifat mahmudah ( Terpuji )

Baca selanjutnya ..

Selasa, 19 Februari 2013

PERHIASAN DUNIA

Tanpa perlu bersolek, hiasan dunia memang indah, sejuk, serasi. Gunung-gunung menjulang megah. Padang rumput nan hijau menghampar. Air terjun bergemuruh riuh. Hutan lebat menyejukkan. Sungai-sungai pegunungan mengalir jernih seperti mutiara yang berhamburan. Tapi, semua hiasan itu tak mampu mengalahkan indahnya wanita yaitu istriku …Dialah isteri shalihah, penenang hati penyejuk mata. Kalau membayangi ungkapan itu, Istriku jadi malu sendiri. Apalagi waktu berdandan. aku seperti tak pernah mau beranjak jauh dari ibu tiga anak ini. kupandangi lekat-lekat. Tanpa menimbulkan suara, senyumnya kerap tersungging. Kalau sudah begitu, istriku bukan saja malu. Tapi, juga grogi. Sebenarnya, istriku termasuk wanita yang jarang berdandan. Sejak remaja, dia kurang akrab dengan yang namanya kosmetik. Ia lebih senang tampil apa adanya. Tapi, tidak berarti menampilkan apa yang ada. Aurat tetap harus ditutup. Tanpa kosmetik, toh ia tetap tampil cantik. Tahun berganti tahun, dan masa pun terus bergulir. istriku tidak lagi yang dulu. Itu sangat ia sadari. Kulitnya yang dulu halus, kini mulai agak berkerut. Cahaya wajahnya pun mulai agak pudar. Tidak seperti ketika masih gadis. Keringat tubuhnya sering mengucur tidak teratur. Kalau sudah begitu, aroma tubuhnya sudah mulai bervariasi..apalagi sepulang dari kegiatan olahraga favoritnya yaitu senam erobik Kadang tidak berbau, tidak jarang juga sebaliknya. Namun demikian, berdandan tetap memberatkan istriku. Kecuali, kalau mau berpergian. Itu pun karena nasihat seorang teman. “Bu, muslimah itu mesti tampil baik. Akhlaknya baik, busananya baik. Dan, yang lain-lainnya juga mesti baik,” ucap teman pengajian istriku Tafsiran istriku memang cukup tajam. Yang dimaksud lain-lainnya memang rupa-rupa. Wajahnya minimal tidak berminyak. Atau tidak kering kerontang seperti tanah di Gunung Kidul. Dan yang juga tak kalah penting, aroma tubuh. Kan tak enak, kalau tiba-tiba teman menjauh saat kita akan mendekat. istriku terduduk lemas di depan meja rias. Ia merasa bersalah bercampur malu. Malu dengan suami. Dan terlebih lagi, malu pada Allah dan Rasul-Nya. Masih terngiang dalam benaknya ketika seorang ustadz membacakan sebuah hadits. “Dunia itu perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan, adalah wanita shalihah.” Dunia memang tak perlu bersolek untuk menampilkan keindahannya. Tapi, semua yang di dunia ini tak ada yang langgeng. Kalau tak dirawat, keindahannya akan pudar. Begitu pun dengan isteri shalihah. Kalau hati dan penampilannya tak lagi terawat, keindahannya akan buyar. Merawat hati dengan dzikir. Dan merawat penampilan, dengan berhias. Khususnya, buat suami tercinta.

Baca selanjutnya ..