on line

Senin, 17 Januari 2011

Sang Rusa

Sang Rusa

Sekitar 50-60 tahun yang lalu di Tiongkok, ada sebuah cerita yang aneh, tetapi karena waktu sudah berlalu terlalu lama maka sekarang hanya merupakan sebuah legenda.
Di sebuah kaki gunung tinggal sebuah keluarga yang baru 6 hari mengadakan resepsi pernikahan. Seluruh keluarga berkumpul mengadakan upacara sembahyang untuk nenek moyang mereka.
Tiba-tiba dari luar berlari masuk seekor rusa hutan yang ketakutan. Rupanya rusa hutan ini dikejar oleh anjing dari seorang pemburu. Karena ingin menyelamatkan nyawanya dia lalu berlari dan bersembunyi di kolong meja sembahyang nenek moyang keluarga ini.
Pada saat itu si pemburu juga sudah mengejar sampai ketempat itu. Ia lalu meminta rusa hutan tersebut diserahkan kepadanya. Pada saat itu pengantin wanita merasa sangat heran, kenapa pada saat mereka sembahyang ada seekor rusa yang lari masuk dan bersembunyi di kolong meja.
Ia berkata kepada mertuanya agar jangan menyerahkan rusa hutan tersebut kepada pemburu. 
"Mungkin rusa hutan ini mempunyai jodoh dengan keluarga kita, kenapa dia tidak berlari menghindar kedalam hutan yang begitu luas, tapi malahan lari kedalam rumah kita, oleh sebab itu kita harus menolong rusa hutan ini," ujarnya. 
Mertuanya mendengar perkataan menantunya, sangat masuk akal, lalu tidak ingin menyerahkan rusa itu kepada si pemburu. Namun pemburu itu memaksa.
”Rusa hutan ini adalah buruan saya, jika saya tidak melepaskan anjing pemburu saya mengejarnya, dia tidak mungkin bisa muncul disini, jika kalian tidak menyerahkan rusa hutan ini kalian harus mengganti kerugian kepada saya sesuai dengan harga rusa hutan ini,” kata pemburu.
Pemburu ini mulai bertengkar dengan mertuanya, lalu si pengantin wanita bertanya.
“Berapa harga yang engkau minta untuk menjual rusa ini?
Pemburu itu menjawab,” saya meminta 20 tail uang perak.”
Mertua pengantin ini mendengar perkataannya lalu berpikir, ”Saya baru beberapa hari yang lalu mengadakan resepsi pernikahan anak saya seluruh biayanya hanya 15 tail uang perak, sekarang engkau meminta untuk seekor rusa 20 tail uang perak, sungguh berani sekali.”
Mertuanya bermaksud menyerahkan rusa hutan itu kepada pemburu, tetapi menantunya sekali lagi memohon, karena baru beberapa hari menantu ini masuk ke rumahnya, mereka segan menolaknya, akhirnya terjadi tawar menawar yang sangat ulet, sampai senja disepakati harganya 15 tail uang perak.
Mertuanya berbisik kepada menantunya, ”Kita baru mengadakan resepsi pernikahan, uang yang terpakai adalah 15 tail uang perak, sekarang di rumah cuma ada 4 tail uang perak, dimana lagi kita harus mencari sisanya?”
Menantunya berkata, asalkan mertuanya setuju dia akan mengeluarkan seluruh uang maharnya sebesar 15 tail perak untuk membayar rusa tersebut, mertuanya melihat tekad dan kebaikan hati menantunya akhirnya menyetujui, si pemburu setelah mendapat uang berlalu dari tempat itu.
Setelah pemburu itu pergi, pengantin wanita ini menarik keluar rusa hutan ini dan mengelus-elus kepalanya dengan kasih sayang. Rusa itu memandangnya dengan terharu dan rasa terima kasih lalu berlari ke dalam hutan.
Berita pengantin wanita ini mengeluarkan banyak uang untuk menyelematkan seekor rusa hutan segera tersebar, orang lain menganggapnya seorang perempuan bodoh, karena mempergunakan begitu banyak uang untuk membeli rusa yang kemudian dilepaskan, keluarga pengantin ini bukan keluarga orang kaya, tetapi pengantin wanita ini tidak peduli kepada gunjingan orang lain.
Setelah 2 tahun berlalu, pengantin wanita ini melahirkan seorang putra. Kemudian pada hari ulang tahun pertama anaknya, mereka mengadakan pesta. Seluruh anggota keluarga sedang sibuk, bayi ini lalu didudukan di kursi bayi.
Pada saat itu rusa hutan ini muncul lagi, dengan tanduknya dia mengangkat kursi bayi serta bayinya, mengeliling halaman sebanyak 2 kali, lalu berlari dengan bayi tersebut ke dalam hutan.
Keluarga bayi ini melihat bayinya diculik oleh rusa, mereka sekeluarga lari mengejar rusa ini. Setelah mengejar sampai di atas gunung, mereka mendengar suara gemuruh, mereka semua membalik kepala melihat, terjadi longsor yang kemudian menutupi seluruh rumah mereka.
Pada saat ini keluarga bayi ini melihat kejadian yang menimpa rumah mereka, baru sadar rupanya rusa ini datang untuk membalas budi kepada pengantin wanita ini, dengan alasan “menculik anak” sehingga seluruh keluarga mengejarnya sehingga mereka terhindar dari timbunan tanah longsor.
Rusa hutan melihat niatnya sudah tercapai, lalu perlahan-lahan meletakkan bayi tersebut di tanah, dan lari masuk dan menghilang ke dalam hutan lagi.
Sejak kejadian longsor, di daerah itu sudah tidak didirikan rumah lagi.
Setelah cerita yang mengharukan  ini terjadi, seluruh masyarakat di daerah it ulalu mengerti, jika bukan karena kebaikan hati penganti wanita yang menolong rusa hutan itu dahulu, tanpa pamrih mengeluarkan begitu banyak uang menolong seekor binatang, maka nyawa seluruh  keluarga itu sudah melayang tertimbun tanah longsor. (Erabaru/hui)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar